Fasiq / Fasik berasal dari Bahasa Arab: فاسق yaitu kata yang berasal
dari akar kata fasaqa-yafsiqu/yafsuqu-fisqan-fusûqan.Secara etimologis
(bahasa), dalam ungkapan Arab, fasiq maknanya adalah keluar dari sesuatu
atau keluar / menyimpang dari perintah.
Secara terminologis (istilah), orang fasik adalah orang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan. Ia juga berarti melakukan maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar.
Fasiq ini berarti menyimpang dari agama dan cenderung pada kemaksiatan; sebagaimana iblis melanggar (fasaqa) perintah Allah, yakni menyimpang dari ketaatan kepada-Nya. Atau orang yang mengaku beragama Islam akan tetapi senantiasa berbuat dosa / kemaksiatan.
Allah SWT berfirman:"" Sujudlah kamu kepada Adam; lalu mereka sujud kecuali iblis; dia adalah berasal dari golongan jin, lalu dia durhaka terhadap perintah Tuhannya. "(QS al-Kahfi [18]: 50)"
Dalam ayat di atas, frasa berbuat fasik terhadap perintah Tuhannya artinya keluar dari ketaatan kepada-Nya.
Fasiq ini berarti keluar dari kebenaran. Karena itu, fasik kadang-kadang berarti syirik dan kadang-kadang berarti berbuat dosa. Seseorang dikatakan fasiq jika ia sering melanggar aturan / perintah. Fasiq ini berarti keluar dari sikap istiqamah dan bermaksiat kepada Tuhan. Karena itu, seseorang yang gemar berbuat bermaksiat disebut orang fasik.
Ciri-ciri Orang yang Fasiq
Tidak berhukum dengan hukum Allah"" Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq. "(QS al-Maidah [5]: 47)"
Mempertanyakan perbandingan Allah
"" Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perbandingan apa saja, (seperti) nyamuk atau yang lebih darinya (karena perbuatan itu ada hikmahnya), yaitu kalau orang-orang yang beriman maka mereka akan mengetahui bahwa perbandingan itu benar dari Tuhan mereka dan kalau orang -orang kafir maka mereka akan berkata: Apakah maksud Allah membuat perbandingan dengan benda ini? (Jawabnya): Tuhan akan membuat banyak orang sesat dengan sebab perbandingan itu dan akan membuat banyak orang mendapat petunjuk dengan sebabnya dan Tuhan tidak akan menjadi sesat dengan sebab perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasiq ". (QS al-Baqarah [2]: 26)
Secara terminologis (istilah), orang fasik adalah orang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan. Ia juga berarti melakukan maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar.
Fasiq ini berarti menyimpang dari agama dan cenderung pada kemaksiatan; sebagaimana iblis melanggar (fasaqa) perintah Allah, yakni menyimpang dari ketaatan kepada-Nya. Atau orang yang mengaku beragama Islam akan tetapi senantiasa berbuat dosa / kemaksiatan.
Allah SWT berfirman:"" Sujudlah kamu kepada Adam; lalu mereka sujud kecuali iblis; dia adalah berasal dari golongan jin, lalu dia durhaka terhadap perintah Tuhannya. "(QS al-Kahfi [18]: 50)"
Dalam ayat di atas, frasa berbuat fasik terhadap perintah Tuhannya artinya keluar dari ketaatan kepada-Nya.
Fasiq ini berarti keluar dari kebenaran. Karena itu, fasik kadang-kadang berarti syirik dan kadang-kadang berarti berbuat dosa. Seseorang dikatakan fasiq jika ia sering melanggar aturan / perintah. Fasiq ini berarti keluar dari sikap istiqamah dan bermaksiat kepada Tuhan. Karena itu, seseorang yang gemar berbuat bermaksiat disebut orang fasik.
Ciri-ciri Orang yang Fasiq
Tidak berhukum dengan hukum Allah"" Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq. "(QS al-Maidah [5]: 47)"
Mempertanyakan perbandingan Allah
"" Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perbandingan apa saja, (seperti) nyamuk atau yang lebih darinya (karena perbuatan itu ada hikmahnya), yaitu kalau orang-orang yang beriman maka mereka akan mengetahui bahwa perbandingan itu benar dari Tuhan mereka dan kalau orang -orang kafir maka mereka akan berkata: Apakah maksud Allah membuat perbandingan dengan benda ini? (Jawabnya): Tuhan akan membuat banyak orang sesat dengan sebab perbandingan itu dan akan membuat banyak orang mendapat petunjuk dengan sebabnya dan Tuhan tidak akan menjadi sesat dengan sebab perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasiq ". (QS al-Baqarah [2]: 26)