Kalau menyebut Al-Haram atau kota suci bagi umat Islam kita lazim menisbatkan kepada tiga kota suci di dunia yaitu Mekah, Madinah dan al-Qudus. Umat Islam apapun madzhabnya, apapun golongan dan tharikatnya mengakui kesucian ketiga kota tersebut.
Sekarang, Mengapa tiga kota itu disebut kota-kota suci? Sudah pasti jawaban yang pas untuk pertanyaan di atas adalah karena di Mekah ada Masjidil Haram, di Madinah ada Masjid Nabawi, dan di Yerusalem ada Masjid al-Aqsha. Jadi kesucian ketiga kota tersebut adalah karena adanya masjid-masjid itu.
Kalau pertanyaannya kita lanjutkan lagi, mengapa dengan adanya masjid-masjid itu kota-kota tersebut menjadi suci? Jawaban yang tepat adalah karena ketiga masjid tersebut terkait erat dengan perjuangan dan dakwah seorang manusia suci dalam menyebarkan agama yang suci. Siapa gerangan manausia suci itu? Dia adalah Muhammad putera Abdullah dan Aminah. Dia adalah Rasulallah saw. Adapun agama suci yang dibawanya adalah Islam.
Jelasnya, tanpa diakitkan dengan Rasulullah saw, manusia tersuci itu, mustahil masjid-masjid itu dikenal sebagai masjid suci, dan mustahil pula ketiga kota itu menjadi kota-kota suci yang menjadi tempat tujuan ziarah kaum Muslimin dari seluruh jagat dunia.
Pertama mari kita menelusuri kota tersuci yang yang dicitai Allah dan Nabi-Nya, Makkah. Kenapa bisa demikian? Karena Makkah merupakan kiblat muslimin, tidak sah sholat seorang muslim jika tidak menghadap ke arahnya. Di sana ada Ka’bah yang didirikan oleh nabi Ibrahim as bersama puteranya Ismail as. Ka’bah telah dikukuhkan sebagai tempat suci haram yang dimuliakan. Ia dimulaikan bukan dari sejak didirikanya tapi sejak langit dan bumi diciptakan ia telah menjadi tempat pertama ibadah bagi manusia di muka bumi.