KARIM DAN KAKEK HASSAN


Udaranya sangat luar biasa, dia bernafas dalam-dalam. Hari ini
kita mengisi paru-paru kita dengan udara sejuk ini. Karim berharap udara
selalu seperti ini di dalam kota.
Itu akan sedikit sulit, Karim, jawab kakeknya, karena buangan
mobil, asap dari cerobong, terlebih di musim dingin, dan langkanya
pepohonan dan tumbuhan mencegah udara di kota dari menjadi bersih.
Karim merenung sejenak: Karim mengerti mengenai asap, tapi Karim
belum begitu mengerti apa kaitannya tumbuhan dengan ini. Pohon gunanya
untuk menghasilkan buah dan memperindah kota, bukan?

Ya, silakan, Kakek; Karim ingin mendengarnya! jerit Karim dengan gembira.
Kakek Hassan mengambil nafas dalam-dalam dan memulai, Tumbuhan bernafas dalam sebuah proses yang disebut fotosintesis.
Apakah fotosintesis itu? Karim memotong pembicaraan.
Kakek akan mencoba menjelaskannya kepadamu, kata kakeknya, tapi
itu tidak akan mudah karena sangat sulit dan rumit. Bahkan para ilmuwan
masih mencoba untuk memahami proses ini sepenuhnya.
![]() ![]() |
Karim berpikir sejenak: Jadi, tumbuhan bertahan hidup melalui sebuah
proses yang para ilmuwan sedang mencoba memahaminya. Saat kakek
menyebut proses Karim berpikir mengenai operasi matematika dan
rumus-rumus. Bahkan kami menganggap terkadang matematika sulit untuk
dipelajari, namun tumbuhan, yang tidak memiliki pikiran atau tubuh
seperti yang kita miliki, dapat melakukannya. Ini sebuah keajaiban!

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? (QS. an-Naml, 27:60)

Jadi, bagaimana proses ini terjadi?, dia ingin tahu. Sementara dia
sedang memikirkan mengenai hal ini, kakeknya melanjutkan ceritanya:
Dengan menggunakan tanah, udara dan matahari, sel tumbuhan yang tidak
memiliki kesadaran mengambil sejumlah mineral dan air dari dalam tanah
dan menghasilkan makanan untuk manusia. Dengan tenaga yang tumbuhan
ambil dari matahari, tumbuhan mengurai bahan-bahan ini dan kemudian
mengumpulkannya kembali untuk menghasilkan makanan. Ini hanyalah garis
besar dari proses tersebut, namun dalam tiap tahapan kamu akan dapat
melihat bahwa terdapat sebuah rencana yang sengaja dan pintar. Jelaslah
bahwa tujuan dari sistem operasi yang menakjubkan ini adalah untuk
menyediakan sumber kehidupan yang dirancang demi kepentingan manusia.
Jadi, apakah yang dilakukan oleh daun? tanya Karim.

![]() ![]() |
Karim berpikir sejenak: Menakjubkan sekali bahwa semua itu terjadi dalam sehelai daun kecil dan bekerja tanpa masalah.
Allah lah, Karim, Yang memasukkan dan merancang sistem luar biasa
ini, Kakek Hassan mengingatkan cucunya. Dengan izin Allah, setiap daun
di dunia telah memiliki sistem luar biasa ini. Jangan sampai kau
lupakan itu.
Sambil mendengarkan Kakek Hassan, Karim melihat sebuah pohon yang
sangat besar, dan sebuah masalah muncul untuknya. Dia mulai
bertanya-tanya bagaimana sebuah pohon dapat bertahan hidup tanpa
menyelesaikan masalah itu. Dia segera bertanya kepada kakeknya: Kakek,
pohon sangatlah tinggi. Bagaimana pohon mengambil air dan makanan dari
dalam tanah? Lihatlah pohon itu! Tinggi sekali, tapi daun di puncaknya
tetap sangat hijau.
Kakek Hassan mengangguk: Ingatkah kamu? Beberapa waktu lalu Kakek
membandingkan daun dengan pabrik; marilah kita membuat perbandingan yang
sama lagi. Pikirkanlah sebuah jalur pipa dengan pembungkus seperti
jaring-jaring di seluruh bagiannya; jalur pipa tersebut memastikan bahwa
bahan mentah sampai ke unit-unit produksi dan produk yang dihasilkan
dari unit-unit ini disalurkan dalam cairan seperti sirup yang dihasilkan
di dalam daun ke daerah lain sehingga seluruh bagian dalam pohon
mendapatkan makanan. Saluran ini diperuntukkan tidak hanya untuk
mengangkut cairan penting ini; saluran ini juga membangun sistem rangka
pohon dan daunnya. Dalam bangunan yang dibangun manusia, unsur yang
menahan bangunan agar tetap tegak (besi beton dan penopang) dan sistem
pengairan dibangun secara terpisah. Merupakan rancangan yang menakjubkan
bahwa, dalam hal tumbuhan, kedua hal tersebut terjadi pada tempat dan
saat yang bersamaan.

Ilmuwan menyebut ini jam biologis, kakeknya menjelaskan. Jam yang
membuat penyesuaian waktu untuk tumbuhan menghitung sampai seberapa lama
cahaya matahari jatuh ke daun. Jam biologis ini menghitung rentang
waktu secara berbeda-beda untuk tiap tumbuhan. Misalnya, sebagai hasil
dari percobaan yang dilakukan pada kacang kedelai, kita tahu bahwa
tumbuhan mekar setiap tahun pada waktu yang bersamaan, tak peduli kapan
pun tumbuhan tersebut ditanam. Pastilah Allah Yang membuat penyesuaian
waktu dalam tumbuh-tumbuhan.
Kakek Hassan dan cucunya berhenti di perkebunan di tepi jalan.
Setelah mendapat izin dari pemiliknya, mereka mengambil beberapa plum,
mencucinya dengan cermat dan mulai memakannya. Plum itu sangat lezat.
Kakek Hassan berkata, Tahukah kamu, Karim, bahwa tenaga yang tumbuhan
berikan kepada kita sebenarnya berasal dari matahari?

Kakek Hassan tersenyum: Sebenarnya kita memakan matahari, tetapi
secara tidak langsung. Kita semua tahu bahwa sumber tenaga utama di bumi
adalah matahari. Namun manusia dan hewan tidak menggunakan tenaga ini
secara langsung, karena kita tidak memiliki sistem yang tepat. Kamu tahu
bagaimana kita menggunakannya? Manusia dan hewan hanya dapat memperoleh
tenaga yang siap guna dari zat makanan yang dihasilkan tumbuhan. Tenaga
yang kita gunakan sebenarnya adalah tenaga matahari yang diberikan
kepada kita oleh tumbuhan. Misalnya, saat kita menghirup teh kita
sebenarnya menghirup tenaga dari matahari; saat kita mengunyah sepotong
roti, sebenarnya terdapat potongan energi matahari di sela-sela gigi
kita. Kekuatan dalam otot kita sebenarnya adalah bentuk lain dari tenaga
matahari. Karena tenaga ini, kamu dapat berlari dan bermain, Jadi
bagaimana tumbuhan mengatur ini? Tumbuhan melakukan beberapa kegiatan
rumit agar dapat memberikan tenaga matahari untuk kita. Apa yang membuat
tumbuhan menghasilkan makanan mereka sendiri dan memisahkan tumbuhan
dari makhluk hidup lainnya adalah bahwa sel tumbuhan berbeda dari sel
manusia dan hewan; tumbuhan memiliki susunan dalam selnya yang membuat
tumbuhan mampu menggunakan tenaga matahari secara langsung. Melalui
bantuan susunan ini, tumbuhan mengubah tenaga matahari ke dalam bentuk
yang manusia dan hewan dapat gunakan sebagai makanan, dan tumbuhan
menyimpan tenaga ini dalam makanan dengan menggunakan rumus khusus yang
tersembunyi.

Kakek Hassan setuju: Maka, kita harus memikirkan semua ini dan
bersyukur kepada Allah bahwa Dia telah memberikan begitu banyak nikmat.
Allah berfirman kepada kita dalam Al Qur'an bahwa kita harus bersyukur
kepada-Nya:
Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
(QS. Ya Sin, 36:35)
Pelajaran kesukaan Karim adalah Ilmu Pasti. Tiba-tiba, sebuah
percobaan yang mereka lakukan di sekolah terlintas ke dalam benaknya.
Dia berpaling kepada kakeknya dan berkata: Kakek, kami melakukan
percobaan di sekolah suatu hari. Guru kami memberikan pekerjaan rumah
untuk dikerjakan. Kami meletakkan sebutir kacang di dalam sehelai kapas,
menempatkannya di tempat terang dan memberikan air untuk beberapa hari.
Tebak apa yang terjadi!
Kakek Hassan tersenyum lagi: Kacang tersebut mengeluarkan tunas,
kan? Mari kita pikirkan itu. Itu menunjukkan kepadamu kejadian alam yang
paling mendasar; yang sebenarnya adalah sebuah keajaiban. Kamu pernah
melihat seekor kelinci ditarik keluar dari sebuah topi kosong dalam
pertunjukan sulap, kan?; hal itu hampir sama dengan tumbuhan yang
bertunas dalam sehelai kapas atau dalam tanah. Dalam pertunjukan sulap,
bagaimanapun, mata kita ditipu, namun tumbuhan yang muncul dari sebuah
benih kecil tidaklah menipu siapa pun. Dengan keajaiban semacam ini,
Allah, Yang Mahatahu, membuat tumbuhan dari benih kecil dan menunjukkan
kepada kita dengan jelas bahwa tidak ada makhluk hidup yang ada karena
ketidaksengajaan. Mereka yang berkata bahwa makhluk hidup muncul ke
dalam kehidupan berdasarkan ketidaksengajaan adalah menipu diri mereka
sendiri, bukan begitu, Karim?

Ya, Kakek, Karim setuju dengan gembira.
Kakek Hassan melanjutkan: Bagian dari tumbuhan yang bertunas dari
benih yang kecil menghujam ke dalam tanah dan bagian lain tumbuh ke
atas. Tanah cukup keras dan terkemas dengan ketat dan sangat sulit untuk
tumbuh ke dua arah. Tunas benih kecil ini tidak memiliki kecerdasan dan
kesadaran seperti kita, jadi sungguh merupakan keajaiban bagaimana
benih tersebut melakukannya.
Coba pikirkan apa yang terjadi bila kita menaruh benih di dalam tanah namun tidak bertunas, tangis Karim.
Maka kita semua akan mengalami masalah besar dalam mencari makanan
untuk dimakan. Dan jika manusia dan binatang tidak dapat menemukan
sesuatu untuk dimakan, mereka perlahan-lahan akan mati.
Kakek Hassan menganggukkan kepala: Allah memperingatkan kita dalam Al Qur'an, Karim:
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya? Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang. (QS. al-Waaqiah, 56:63-65).
Saat mereka berjalan, Karim mulai memikirkan apa yang kakeknya telah
sampaikan kepadanya. Dia menceritakan kakeknya apa yang sedang dia
pikirkan: Tumbuhan sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, Kakek.
Tumbuhan dapat membersihkan udara yang kita hirup, tumbuhan memberikan
kita makanan dan tenaga, tumbuhan menyediakan buah-buahan dan sayuran
yang lezat untuk kita dan membuat semua tempat menjadi indah. Coba
lihat. Lihatlah berapa banyak pohon, bunga, buah dan padi-padian yang
berbeda!
![]() ![]() |
Terdapat nikmat lain yang kamu lupakan, kata kakeknya.
Nikmat itu datang dari tumbuhan, dan Allah berfirman kepada kita dalam
Al Qur'an:
Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu". (QS. Ya Sin, 36:80)
Benar, bagaimana Karim dapat lupa? tanya Karim. Kita membakar
kayu dari pepohonan untuk menghangatkan tubuh. Bahan mentah untuk buku,
buku tulis, surat kabar dan semua jensi kertas berasal dari pohon;
seperti halnya juga korek api untuk membuat api, kursi berlengan yang
kita duduki, meja kita, pintu, jendela
Kakek Hassan setuju sepenuhnya: Terlepas dari kegunaan tumbuhan,
tumbuhan juga memiliki sifat lain. Pohon Pinus yang tumbuh di Amerika
tengah dan selatan menarik dan menyediakan makanan yang cocok bagi ulat
hijau dan hitam dan kupu-kupu merah. Serangga ini bertelur di pohon
pinus sehingga pada saat menetas, serangga dari telur-telur tersebut
akan memiliki makanan yang enak untuk dimakan. Namun hal yang penting
adalah: sebelum serangga bertelur di pinus, Kupu-kupu memeriksa daunnya.
Bila ada serangga lain yang bertelur di sanan, kupu-kupu tahu bahwa
akan sulit bagi dua keluarga serangga untuk mencari makan dari daun-daun
pada pohon yang sama, jadi Kupu-kupu tersebut memutuskan untuk
meninggalkan tumbuhan itu dan mencari daun pohon mana yang masih
tersedia.
![]() |
Pohon pinus membentuk tonjolan hijau pada permukaan daunnya. Dan
beberapa jenisnya menghasilkan bintik-bintik yang menyerupai telur
kupu-kupu di bawah daunnya pada titik di mana cabang-cabang bertemu.
Saat ulat dan kupu-kupu melihat ini, ulat dan kupu-kupu berpikir bahwa
serangga lain telah lebih dahulu bertelur di daun tersebut. Ulat dan
kupu-kupu tidak bertelur di pohon itu, tetapi pergi mencari pohon yang
lain.
Sistem pertahanan yang luar biasa! kata Karim, terkesan.
Ya, Karim, Kakek Hassan mengambil kesimpulan: Allah-lah dengan
pengetahuan-Nya yang tertinggi Yang telah mengajarkan pohon ini
bagaimana melindungi dirinya. Jangan pernah lupakan itu, ya?