Tanda-Tanda Husnul Khotimah
Kematian merupakan suatu hal yang telah
ditakdirkan oleh Allah swt. Setiap makhluk pasti akan kembali
kepada-Nya. Dan setiap muslim yang beriman tentunya ingin kembali ke
pangkuan Illahi dalam kondisi yang baik dan diridhoi oleh Allah swt,
atau husnul khotimah. Sebagai makhluk ciptaan-Nya kita hanya bisa
berdoa kepada Allah swt agar diberikan akhir yang baik pada hidup kita
di dunia. Allah swt telah menetapkan tanda-tanda husnul khotimah.
Berikut ini adalah tanda-tanda husnul khotimah serta golongan-golongan
yang akan mendapatkannya:
1. Mengucapkan kalimat syahadat ketika wafat
Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang
pada akhir kalimatnya mengucapkan “Laa ilaaha illallah” maka ia
dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Hakim)
2. Ketika wafat dahinya berkeringat
Hal ini berdasarkan hadits dari Buraidah
Ibnul Khasib, adalah dahulu ketika Buraidah di Khurasan, menengok
saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia telah wafat, dan
terlihat pada jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata,”Allahu Akbar,
sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Matinya seorang
mukmin adalah dengan berkeringat dahinya.” (HR. Ahmad, AN-Nasai,
at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari
Abdullah bin Mas’ud)
3. Wafat pada malam Jumat
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah
seorang muslim yang wafat pada hari jumat atau pada malam jumat kecuali
pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR. Ahmad)
4. Mati syahid dalam medan perang dan berjuang di jalan Allah
Hal ini terdapat dalam firman Allah swt:
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki,
mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya
kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang
masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada
kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka
bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan
bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahal orang-orang yang beriman.” (Ali
Imran:169-171)
Selain itu, terdapat pula dalam hadits sebagai berikut:
Rasulullah saw bersabda: “Bagi orang yang
mati syahid ada 6 keistimewaan yaitu: diampuni dosanya sejak mulai
pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya di dalam surga, dilindungi
dari adzab kubur, dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar,
merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan
memberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
Seorang sahabat Rasulullah berkata: “Ada
seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata: Wahai
Rasulullah mengapa orang mukmin mengalami fitnah di kuburan mereka
kecuali yang mati syahid? Beliau menjawab: Cukuplah ia menghadapi
gemerlapnya pedang di atas kepalanya sebagai fitnah.” (HR. an-Nasai)
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati diatas ranjangnya.” (HR. Imam Muslim dan al-Baihaqi)
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati diatas ranjangnya.” (HR. Imam Muslim dan al-Baihaqi)
5. Wafat karena tenggelam serta karena penyakit tertentu seperti kolera, tuberculosis (TBC), dan busung perut
Rasulullah saw bersabda: “Mati di jalan
Allah adalah syahid, dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan
adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena
tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, dan
mati karena penyakit perut adalah syahid.” (HR.Thabrani)
Dari Hafshah binti Sirin bahwa Anas bin
Malik berkata: “Bagaimana Yahya bin Umrah mati? Aku jawab: “Karena
terserang penyakit kolera.” ia berkata: Rasulullah telah bersabda:
penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap muslim.” (HR.
Bukhari, ath-Thayalusi dan Ahmad)
Aisyah bertanya kepada Rasulullah saw
tentang penyakit kolera. Lalu beliau menjawab;”Adalah dahulunya
penyakit kolera merupakan adzab yang Allah timpakan kepada siapa saja
yang dikehendaki-Nya kemudia Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum
mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia
menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak
akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang
yang mati syahid”(HR. Bukhari, al-Baihaqi dan Ahmad)
6. Perempuan yang wafat karena melahirkan
Dari Ubadah ibnush Shamit ra bahwa
Rasulullah saw menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak
dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya : “Tahukah kalian siapa
syuhada dari ummatku? Orang-orang yang ada menjawab: Muslim yang mati
terbunuh” Beliau bersabda: “Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku
hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena
penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati karena
bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali
pusarnya kesurga).” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)
7. Wafat karena mempertahankan harta dari perampok
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
yang mati karena mempertahankan hartanya adalah syahid.” (HR. Bukhari,
Muslim, Abu DAud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Abu Hurairah berkata, seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah saw seraya berkata: “Ya, Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku bagaimana bila ada seseorang yang datang dan
akan merampas hartaku” Beliau menjawab: “jangan engkau berikan” Ia
bertanya; bagaimana kalau ia membunuhku? Beliau menjawab: Engkau mati
syahid. Orang itu bertanya kembali; Bagaimana kalau aku yang
membunuhnya? Beliau menjawab: ia masuk neraka.” (HR. Imam Muslim,
an-Nasa’i dan Ahmad)
8. Mati dalam membela agama dan jiwa
Rasulullah saw bersanda: “Barangsiapa
mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa
saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan
barang siapa yang mati dlam rangka membela agama(keyakinannya) maka ia
mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya)
maka ia syahid.” (HR. Abu Daud, an-Nasa’i, at-tirmidzi, dan Ahmad)
9. Orang yang selalu mengerjakan amal saleh hingga akhir hidupnya, termasuk meninggal dalam keadaan sedang menjalankan ibadah kepada Allah swt.
Dari Ali bin Abi Tholib ra, dia berkata :
“Suatu hari saya akan menunaikan sholat subuh di masjid bersama
Rasulullah saw, tapi di tengah jalan aku bertemu dengan seseorang yang
sudah renta juga mau ke masjid untuk menunaikan sholat subuh, aku terus
berjalan di belakangnya, dan ketika kami berdua sampai di masjid
ternyata sholat berjamaah sudah usai, akhirnya aku sholat subuh
berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si
kakek tetap bersujud dan ternyata si kakek telah meninggal dunia, lalu
para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, bagaimana
keadaan kakek ini di akhirat?” Rasulullah saw menjawab, “Dia masuk
surga” (HR Ahmad & Daruqutni)
10. Ketika wafat, wajahnya terlihat tenang, damai, dan tersenyum seolah-olah ia melihat bidadari di syurga.
Dari Abu Darda ra, Rasulullah saw
bersabda: “Tidak akan keluar ruhnya seorang mukmin sampai dia melihat
tempatnya di surga, dan tidak akan keluar ruhnya seorang kafir sampai
dia melihat tempatnya di neraka” (HR Al-Baihaqi)