 Kapsul Habatussauda
Habbatussauda,atau
di Indonesia lebih dikenal dengan nama Jinten Hitam, selama
berabad-abad telah dipercaya memiliki banyak khasiat dan digunakan untuk
mengobati berbagai macam penyakit. Fakta sejarah membuktikan, bahwa
Habbatussauda telah dikonsumsi oleh masyarakat Mesir Kuno dan dipercaya
oleh mereka sebagai biji-bijian ajaib yang bermanfaat bagi kehidupan.
Bahkan di zaman Yunani Kuno, masyarakatnya biasa mengubur para raja-raja
Yunani dengan biji-bijiJinten Hitam yang berfungsi untuk mengawetkan
mayat. Ahli pengobatan Yunani Kuno, Dioscoredes, pada abad pertama telah
mencatat manfaat Jinten Hitam yang berguna untuk mengobati sakit
kepala, sakit dan radang saluran pernapasan, serta untuk membunuh cacing
jahat yang merusak saluran pencernaan.
Pada zaman
Rasulullah SAW, nigella sativa atau Jinten Hitam juga digunakan sebagai
sarana pengobatan berbagai macam penyakit. Hal ini dikuatkan oleh banyak
hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan keutamaan dan khasiat
menakjubkan dari Habatussauda.
Rasulullah SAW
bersabda: "Sesungguhnya pada Al-Habbatussauda itu terdapat obat dari
segala macam penyakit, kecuali maut." (Hadits riwayat Muslim).
Serta masih banyak hadits-hadits lain yang menyebutkan manfaat dari Jinten Hitam ini.
Pada
tahun 1959, telah berhasil diproduksi ekstrak berupa minyak
Habbatussaudâ yang pertama kali oleh Dachoni dan kawan-kawan. Biji
Habbatussauda mengandung 40 % minyak takasiri dan 1,4 % minyak asiri1)
dan lima belas jenis asam amino, protein, kalsium, besi, sodium,
potasium. Kandungan aktifnya yang paling penting adalah thymoquinone
(TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY).
Peran Habbatussaudâ dalam sistem kekebalan alami belum diketahui secara
jelas sampai tahun 1986 M, kecuali melalui beberapa riset yang dilakukan
oleh Dr. Alqodi dan kawan-kawannya di Amerika Serikat. Setelah itu,
berturut-turut diadakan beberapa riset di berbagai negara dalam berbagai
aspek menyangkut tumbuhan ini. Berikut adalah sebagian dari publikasi
mengenai manfaat Jinten Hitam:
Pohon Habatussauda (Jinten Hitam)
Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
Jinten
hitam (Habbatussauda) dapat meningkatkan jumlah sel-sel T yang baik
untuk meningkatkan sel-sel pembunuh alami. Efektivitasnya hingga 72%
jika dibandingkan dengan plasebo hanya 7%. Dengan demikian, mengkonsumsi
habbatussauda dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pada tahun
1993, DR. Basil Ali dengan koleganya dari College of Medicine, di
Universitas King Faisal mempublikasikannya dalam jurnal Pharmasetik
Saud. Kemampuan ekstrak Habbatussauda diakui Prof . G Reitmuller,
Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich, dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan dapat digunakan bioregulator. Dengan
demikian, Habbatussauda dapat dijadikan obat untuk penyakit yang
menyerang kekebalan tubuh, seperti kanker dan AIDS.
Meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan.
 Dengan
kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat (omega 3),
Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak untuk meningkatkan daya
ingat dan kecerdasan. Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran
darah) ke otak dan sangat cocok diberikan kepada anak usia pertumbuhan
dan lansia.
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin yang masuk dalam peredaran darah. Dalam tubuh manusia terdapat
berbagai jenis hormon di ataranya hormon reproduksi yang berhubungan
dengan gairah seksual. Salah satu kandungan Habbatussauda adalah setrol
yang berfungsi sebagai sintesa dan bioaktivitas hormon.
Menetralkan racun dalam tubuh.
Racun
dapat menganggu metabolisme dan menurunkan fungsi organ penting seperti
hati, paru-paru dan otak. Gejala ringan keracunan dapat berupa diare,
muntah, pusing, gangguan pernapasan dan menurunkan daya konsentrasi.
Habbatussauda mengandung saponin yang dapat menetralkan dan membersihkan
racun dalam tubuh.
Mengatasi gangguan tidur dan stress.
Sapion
yang terdapat pada Habbatussauda mempunyai fungsi seperti
kortikosteroid yang dapat mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak
serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh dan syaraf. Sapion
berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan
tidur dan dapat menghilangkan stress.
Anti histamin. Histamin
adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan
reaksi alergi seperti pada asthma bronkial. Minyak yang dibuat dari
Habbatussauda dapat mengisolasi dithimoquinone. Minyak ini sering
disebut nigellone yang berasal dari volatile nigella. Pemberian minyak
ini berdampak positif terhadap penderta asthma bronkial.
Penelitian
yang dilakukan oleh Nirmal Chakravaty MD pada tahun 1993 membuktikan
kristal dari negelone memberi efek suppresive. Kristal-kristal ini dapat
menghambat protemkinasi C, sebuah zat yang memicu pelepasan histamin.
Penelitian
lain juga membuktikan hal serupa. Kali ini dilakukan oleh Dr. Med.
Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich. Yang
melakukan pengujian terhadap 600 orang yang menderita alergi. Hasilnya
cukup meyakinkan, 70 % yang menderita alergi debu, serbuk, jerawat dan
asthma sembuh setelah diberi minyak nigella (Habbatussauda). Dalam
prakteknya Dr. Schleincher memberi resep Habbatussauda ke pasiennya yang
menderita influenza.
Memperbaiki saluran pencernaan dan anti bakteri.
 Ilustrasi Pohon Habatussauda
Habbatussauda
mengandung minyak atsiri dari minyak volatif yang telah diketahui
manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan. Secara tradisional minyak
atsiri digunakan untuk obat diare. Pada tahun 1992, Jurnal Farmasi
Pakistan membuat hasil penelitian yang membuktikan minyak volatile lebih
ampuh membunuh strain bakteri V Cholera dan E Coli dibandingkan dengan
antibiotik seperti ampicilin dan tetrasiklin.
Melancarkan air susu ibu.
Kombinasi
bagian lemak tidak jenuh dan struktur hormonoal yang terdapat dalam
minyak Habbatussauda dapat melancarkan air susu ibu. Penelitian ini
kemudian dimuat dalam literatur penelitian Universitas Potchetstroom
tahun 1989.
Tambahan nutrisi pada ibu hamil dan balita.
Pada
masa pertumbuhan, anak membutuhkan nutrisi untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh secara alami, terutama pada musim hujan anak sangat
mudah terkena flu dan pilek. Kandungan Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 yang
terdapat pada Habbatussauda merupakan nutrisi yang membantu
perkembangan jaringan otak.
Meremajakan sel-sel kulit dan menunda proses penuaan.
Kulit
merupakan salah satu organ tubuh terluar yang penting. Fungsinya
melindungi tubuh dari benturan fisik, kuman dan jamur. Habbatussauda
sangat baik untuk menjaga kelembaban, kehalusan dan keremajaan kulit.
Nutrisi bagi lansia dan food suplement.
Kaya
akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi sangat ideal untuk orang
yang berusia lanjut, terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan
revitalitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda mengandung 15
macam asam animo penyusun isi protein termasuk di dalamnya 9 asam amino
esensial. Asam amino tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah
yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari makanan.
Prinsip-prinsip
anti tumor pada Kongres Kanker Internasional di New Delhi pada musim
gugur yang lalu, minyak Habbatussauda diperkenalkan ilmuan kanker
Immonobiologi Laboratory dari Carolina Selatan. Habbatussauda dapat
merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan. Interferonnya
menghasilkan sel-sel normal terhadap virus yang merusak sekaligus
menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan antibody.
Dari berbagai sumber.
|