Dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Amal manakah yang lebih utama?”. Beliau menjawab, “Sholat pada waktunya.” Dia (Ibnu Mas’ud) berkata: Aku berkata: “Lalu apa?”. Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Dia [Ibnu Mas'ud] berkata: Aku berkata: “Lalu apa?”. Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” Tidaklah aku tinggalkan pertanyaanku untuk meminta tambahan -keterangan- kecuali karena aku kasihan kepada beliau.
SHALAT PADA WAKTUNYA
Hadist di atas menjelaskan bahwa ada tiga
amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT satu di antaranya adalah
shalat pada waktunya. Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan shalat pada waktunya adalah shalat di awal waktu. Ketika kita
mendengar suara adzan berkumandang, kita dengan bersegera melaksanakan
shalat, lebih utama lagi dilakukan secara berjamaah.
Setiap peralihan waktu shalat sebenarnya
menunjukkan perubahan tenaga alam. Hal ini dapat diukur dan diserap
melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini adalah
sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang terlibat dalam bidang
fotografi.
WAKTU SHUBUH
Waktu shubuh alam berada dalam spektrum
warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi
sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu subuh
mempunyai rahasia berkaitan dengan rezeki dan komunikasi. Mereka yang
sering kali tertinggal waktu shubuhnya ataupun terlewat secara
berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi
dan rezeki. Ini karena tenaga alam biru muda tidak dapat diserap oleh
tiroid. Penyerapan tenaga alam ini hanya dapat diserap oleh tyroid pada
saat keadaan roh dan jasad bersatu (keserentakan ruang dan masa) atau
dengan kata lain saat kita terjaga dari tidur. Di sini juga dapat kita
ungkap akan rahasia diperintahkan shalat di awal waktu. Di awali sejak
dikumandangkan adzan shubun. Pada waktu ini tenaga alam pada waktu itu
berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh
melalui konsep resonansi pada waktu ruku’ dan sujud. Jadi mereka yang
terlewat shalat shubuh maka ia tidal mendapat tenaga yang optimum lagi.
WAKTU ZHUHUR
Selesai waktu shubuh dengan warna biru
muda maka selanjutnya warna alam perlahan berubah menuju ke warna hijau
(isyraq & dhuha) dan kemudian ke warna kuning yang menandakan
masuknya waktu zhuhur. Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan
frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna
kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi
mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat zhuhurnya berulang-ulang
maka dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat
cerianya. Coba perhatikan orang yang tengah sakit perut, sudah tentu
tak ada keceriaan pada wajahnya.
WAKTU ‘ASHAR
Kemudian warna alam akan berubah kepada
warna orange, yaitu masuknya waktu ‘ashar yang pada saat ini spektrum
warna bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis yang
merangkumi sistem reproduktif. Rahasia warna orange ialah kreativitas.
Orang yang kerap tertinggal ‘ashar akan hilang daya kreativitasnya dan
lebih malang lagi kalau di waktu ‘ashar ini jasad dan roh seseorang ini
terpisah (kondisi tidur). Dan jangan lupa, tenaga pada waktu ‘ashar ini
amat diperlukan oleh organ-organ reproduktif kita.
WAKTU MAGHRIB
Menjelang waktu maghrib, alam berubah ke
warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang
tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada
waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini
bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka
resonan dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya
berhenti dahulu pada waktu ini (shalat maghrib terlebih dahulu) karena
banyak interferens (gangguan) berlaku pada waktu ini yang bisa jadi
mengelabui mata kita. Rahasia waktu maghrib atau warna merah ialah
keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.
WAKTU ISYA’
Apabila masuk waktu isya’ maka alam
berubah ke warna indigo dan seterusnya memasuki fasa kegelapan. Waktu
isya’ ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dan frekuensinya
bersamaan dengan sistem kawalan otak. Mereka yang kerap ketinggalan
shalat isya’nya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang
berada dalam kegelapan dan inilah waktu tidur dalam Islam. Tidur pada
waktu ini disebut tidur delta di mana keseluruhan sistem tubuh berada
dalam masa istirahat.
QIYAMULLAIL (BANGUN TENGAH MALAM)
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar
kembali dengan warna putih, merah jambu dan seterusnya ungu di mana hal
ini bersamaan dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus dan
hipotalamus. Tubuh sepatutnya bangkit kembali pada waktu ini dan dalam
Islam waktu ini dipanggil untuk qiyamullail.
Demikianlah ringkas hubungan antara waktu
shlat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga
alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong
dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap
tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya
bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah s.w.t
sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah
menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita
sebelumnya.
Inilah hakikat mengapa Allah swt yang memiliki sifat pengasih dan
penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai
Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya.
Alangkah ruginya jika kita tidak mengambil perhatian dan tidak peduli
dalam dalam menjaga shalat kita.