Histats

Arsip Blog

Entri Populer

Hak cipta. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » RENUNGAN MALAM NISFU SYA'BAN

RENUNGAN MALAM NISFU SYA'BAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعاَلىَ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ ؛ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَقاَلَ ؛ ياَمُحَمَّدْ هَذِهِ لَيْلَةٌ تُفْتَحُ فِيْهاَ أَبْواَبُ السَّماَءِ وَأَبْوَابُ الرَّحْمَةِ فَقُمْ وَصَلِّ وَارْفَعْ رَأْسَكَ وَيَدَيْكَ إِلىَ السَّماَءِ فَقُلْتُ ياَجِبْرِيْلُ ماَهَذِهِ اللَّيْلَةُ ؟ فَقَالَ هَذِهِ لَيْلَةٌ يُفْتَحُ فِيْهاَ ثَلَثُمِائَةِ باَبٍ مِنَ الرَّحْمَةِ فَيَغْفِرُ اللهُ تَعاَلىَ لِجَمِيْعِ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً إِلاَّ مَنْ كاَنَ ساَحِرًا أَوْ كاَهِناً أَوْمُشاَحِناً أَوْمُدَمِنَ خَمْرٍ أَوْمُصِرًّا عَلَى الزِّناَ أَوْ آَكِلَ الرِّباَ أَوْ عاَقَ الوَالِدَيْنِ أَوْ النَّماَمَ أَوْ قاَطِعَ الرَّحْمِ , فَإِنَّ هَؤُلاَءِ لاَ يَغْفِرُ لَهُمْ حَتَّى يَتُوْبُوْا وَيَتْرَكُوْا , فَخَرَجَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى وَبَكَى فىِ سُجُوْدِهِ وَهُوَ يَقُوْلُ أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِقاَبِكَ وَسُخْطِكَ وَلاَ أَُحْصِى ثَناَءً عَلَيْكَ كَماَ أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى
Hadits ini diterima dari Abu Hurairoh beliau berkata ; Baginda Nabi SAW bersabda, “Telah datang kepadaku malaikat Jibril AS di malam Nisfu Sya’ban dan berkata, “Hai Muhammad, ini malam ialah malam dibukakan pintu-pintu langit dan pintu-pintu Rahmat, bangkitlah dan shalatlah, angkatkan kepalamu dan ekdua tanganmu le arah langit (berdo’a)””. Aku bertanya, “Hai Jibril ini malam apa?” Jibril pun menjawab, “Malam ini ialah malam dibukakan 300 pintu rahmat, Allah akan mengampuni semua orang yang tidak melakukan musyrik kepada Allah sedikitpun, kecuali pelaku sihir, pelaku dukun, pelaku permusuhan, pelaku minum-minuman keras, Pelaku zina, pelaku makan riba, pelaku durhaka pada orang tua, pelaku propokasi, pelaku memutuskan ikatan persaudaraan. Semua orang ini tidak akan diampunkan dosanya sehingga mereka bertaubat dan meninggalkan dosanya tersebut. Kemudian baginda Nabi SAW keluar melakukan shalat dan menangis dalam sujudnya, seraya berkata “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu dan dari murka-Mu, aku tidak dapat menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau sendiri memuji diri-Mu sendiri, Engkau ialah memiliki segala pujian sampai Engkau merestuinya. (Pustaka : Duratun-Nasihin Utsman bin Ahasan, Hal. 218)
TEKNIS SHALAT MALAM NISFU SYA'BAN
shalat malam nisfu sya'ban dengan niat qodlo shalat fardu ialah bid'ah, namun jika tidak niat qodlo shalat fardu, yaitu shalat sunnah saja maka ialah boleh, coba simak uraian kitab I'anathuthalibin ini :
وَأَمَّا صَلاَةُ شَعْبَانَ فَهِيَ أَنْ يُصَلِّيَ فيِ لَيْلَةِ الخَامِسِ عَشَرَ مِنْهُ مِائَةَ رَكْعَةٍ، كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ، يَقْرَأُ فيِ كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الفَاتِحَةِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدْ إِحْدَى عَشَرَةَ مَرَّةً , وَإِنْ شَاءَ صَلَّى عَشْرَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فيِ كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الفَاتِحَةِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مِائَةَ مَرَّةً , فَهَذِهَ أَيْضًا مَرْوِيَّةً فيِ جُمْلَةِ الصَّلَوَاتِ، كَانَ السَّلَفُ يُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلاَةَ وَيُسَمُّوْنَهَا صَلاَةَ الخَيْرِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْهَا، وَرُبَّمَا صَلُّوْهَا جَمَاعَةً
Adapun Shalat nisfu Sya'ban ialah melaksanakan shalat sunnah di malam ke-15 (malam selasa 24 jni 2013) sebanyak 100 raka'at, setiap 2 raka'at satu salam, masing-masing raka'at setelah fatihah membaca surat al-ikhlas 11 kali. Apabila mau silahkan shalat sunnahnya 10 raka'at saja, masing-masig raka'at setelah fatihah membaca surat al-ikhlas 100 kali. Shalat ini diriwayatkan dalam jumlah berbagai macam shalat. Bahkan Ulama dahulu (sahabat) melakukan shalat ini dan menyebutnya shalat khoer, mereka berkumpul bahkan terkadang mereka melakukannya berjama'ah. (Pustaka : I'anathuth-Thalibin Syekh Muhammad Syatho juz 1 hal 312, Fiqih Imam Syafe'i)
DALIL SUNNAH PUASA BULAN SYA’BAN
(فَرْعٌ) أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الاَشْهُرُ الحُرُمِ وَأَفْضَلُهَا المُحَرَّمُ ثُمَّ رَجَبُ ثُمَّ الحَجَّةُ ثُمَّ القَعْدَةُ ثُمَّ شَهْرُ شَعْبَانَ
(Cabang Bahasan) Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadlan ialah bulan-bulan yang terhormat, bulan-bulan yang terhormat itu yang paling utama sesuai urutannya ialah bulan Muharram, kemudian bulan Rajab, kemudian bulan Dzulhijjah, kemudian bulan Dzulqo’dah, dan kemudian bulan Sya’ban. (Pustaka : Fathul Mu’in-Syekh Zaenudin Al-Malaebariy)
(قَوْلُهُ ثُمَّ شَهْرُ شَعْبَانَ) أَيْ ثُمَّ بَعْدَ الأَشْهُرِ الحُرُمِ شَهْرُ شَعْبَانَ، لِخَبَرِ الصَّحِيْحَيْنِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطْ إِلاَّ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فيِ شَهْرٍ أَكْثَرُ مِنْهُ صِيَامًا فيِ شَعْبَانَ
(Pernyataan Fathul-Mu’in “Kemudian bulan Sya’ban”) maksudnya ialah berpuasa disunnahkan setelah di keempat bulan-bulan terhormat, ialah di bulan Sya’ban. Ini berdasarkan hadits sohih Bukhori-Muslim berikut, diterima dari baginda Aisyah RA ; “Saya sama sekali tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyelesaikan puasa satu bulan melainkan di bulan Ramadlan, Saya juga tidak pernah melihat Rasulullah SAW dalam melakukan puasa dalam satu bulan lebih banyak hari berpuasanya melainkan hanya di bulan Sya’ban”. (Pustaka: I’anathuth-Thalibin-Syekh Muhammad Syatho). Maksudnya di bulan Sya’ban paling banyak melakukan puasa.
                
TEKNIS MEMBACA YASIN MALAM NISFU SYA’BAN
قاَلَ بَعْضُهُمْ أَنْ تَقْرَأَ يس لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْباَنَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ الأُوَلىَ بِنِيَّةِ طُوْلِ العُمْرِ وَالثَّانِيَّةُ بِنِيَّةِ دَفْعِ البَلاَءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ الإِسْتِغْناَءِ عَنِ النَّاسِ
Para Ulama menyatakan, dalam mengisi malam nisfu Sya'ban diantaranya diirngi dengan membaca surat Yasin tiga kali dengan tiga pokok permohonan. Pertama bermohon dipanjangkan umur dalam taat ibadah kepada Allah Swt. Kedua bermohon agar di terlindung dari segala macam bencana. Ketiga bermohon agar tidak bergantung pada sesama makhluq.
DO'A NISFU SYA'BAN
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
إِلَهَناَ جُوْدُكَ دَلَّناَ عَلَيْكَ , وَإِحْساَنُكَ أَوْصِلَناَ إِلَيْكَ , وَكَرَمُكَ قَرَّبَناَ لَدَيْكَ , نَسْكُوْا إِلَيْكَ ماَلاَ يَخْفىَ عَلَيْكَ , وَنَسْأَلُكَ ماَ لاَ يُعْسِرُ عَلَيْكَ , إِذْ عِلْمُكَ بِأَحْوَلِناَ يَكْفِى عَنْ سُؤَالَناَ , ياَ مُفْرِجاً كَرْبَ المَكْرُوْبِيْنَ فَرِّجْ عَنّاَ ماَ نَحْنُ فِيْهِ , لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحاَنَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ , فاَسْتَجَبْناَ لَهُ وَنَجَّيْناَهُ مِنَ الغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنَجِّى المُؤْمِنِيْنَ , أَللَّـهُمَّ ياَ ذاَالمَنِّ وَلاَ يَمُنُّ عَلَيْهِ ياَ ذاَالجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ ياَ ذاَ الطُّوْلِ وَالإِنْعاَمِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ظَهْرُ اللاَّجِيْنَ وَجاَرُ المُسْتَجِرِيْنَ وَمَأْمَنُ الخاَئِفِيْنَ , أَللَّـهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَناَ عِنْدَكَ فىِ أُمِّ الكِتاَبِ شَقِياًّ أَوْ مَحْرُوْماً أَوْ مَطْرُوْداً أَوْ مُقْتَراً عَلَيْناَ فىِ الرِّزْقِ فاَمْحُ اللَّـهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقاَوَتَناَ وَحِرْماَناَ وَطَرَدِناَ وَاقْتاَرِ رِزْقِناَ , وَأَثْبِتْناَ عِنْدَكَ فىِ أُمَّ الكِتاَبِ سَعِيْداً مَرْزُوْقاً مُوْقِفاً لِلْخَيْراَتِ , فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فىِ كِتاَبِكَ المُنَزَّلِ عَلَى لِساَنِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ يَمْحُ اللهُ ماَ يَشاَءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتاَبِ إِلَهَناَ بِالتَّجَلِّى الأَعْظَمِ , فىِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْباَنَ المُكَرَّمِ , الَّتِى يُفْرَقُ فِيْهاَ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ , أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ البَلاَءِ ماَنَعْلَمُ وَماَ لاَ نَعْلَمُ وَماَ أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ النِّبِىِّ الأُمِىِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ .
Ya Allah Ya Tuhan kami, kemurahan-Mu telah menunjukan kami dapat menghadap-Mu, kebaikan-Mu telah menghubungkan kami kepada-Mu, kemuliaan-Mu telah mendekatkan kami di hadapan-Mu, kepada-Mu kami memanjatkan sesuatu yang tidak akan pernah samar pada diri-Mu, kepada-Mu kami memohon sesuatu yang tidak akan pernah menyulitkan diri-Mu, karena pengetahun Engkau akan keadaan diri kami cukuplah itu sebagai permohonan kami, Ya Allah, Yang membebaskan kesulitan orang-orang yang sulit, bebaskan pula kami dari kesulitan yang kami alami, tiada Tuhan melainkan Engkau, maha suci Engkau sesungguhnya hanya kami sendirilah yang selalu berbuat dlolim, (ayat "maka kami mengabulkan permohonan dia (Nabi Yunus) dan kami menyelamatkan dia dari kesulitan (berada dalam perut ikan) demikian pula kami akan menyelamatkan orang-orang mukmin". Ya Allah Yang memiliki karunia besar dan tiada hal lain yang menandingi kepemilikan Engkau, Ya Allah Rahman, Yang Maha Agung nan Maha Mulia, Ya Allah Ya Rahiim, Yang memiliki karunia dan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau, Sinar terang dari-Mu yang memancar pada orang-orang baik laksana mutiara, sinar terang dari-Mu yang mempesona pada orang-orang yang sungguh terpesona, dan sonar kedamaian dari-Mu jelas akan melindungi orang-orang yang takut. Ya Allah seandainya Engkau mencatat kami dalam buku induk-Mu sebagai orang yang celaka, orang yang terhalangi rahmat, orang yang terusir atau orang yang sangat kekurangan dalam harta, maka hapuskanlah kami dari semua itu Ya Allah.., dan tetapkan kami dalam buku induk-Mu sebagai orang yang selamat, sebagai orang mendapatkan karunia sesuai pada kebenaran. Sesungguhnya Engkau berfirman dan firman-Mu maha benar dalam kutab-Mu yang diturunkan kepada lisan Nabi-Mu yang di utus.."Allah bisa menghapus pada sesuatu yang dikehendaki dan bisa juga menetapkannya, di sisi-Nya ada bukum induk catatan manusia". Ya Allah Tuhan kami, berkat karunia besar-Mu di malam separuh sya'ban yang mulia ini, yang dimana akan segera ditetapkan setiap keputusan kebijakan-Mu dan setiap keputusan sanksi-Mu, agar senantiasa melepaskan segala malapetaka baik dari sesuatu yang kami ketahui ataupun dari sesuatu yang tidak kami ketahui, dan pada apa yang Engkau lebih mengetahuinya, sesungguhnya Engkau maha Agung nan Maha Pemurah. Semoga Allah sampaikan kasih sayang dan keselamatan kepada penghulu kami, yaitu Nabi Muhammad yang tidak bisa baca dan menulis (ini karena untuk menyatakan qur'an itu firman Allah SWT), juga kepada keluarga beliau serta para sahabat. Amien. (Pustaka : Fathul Muluk Al-Majid)

Catatan : Susunan membaca Yasin adalah sebagai berikut : Setelah membaca Yasin pertama, kemudian do’a bersama-sama. Setelah membaca Yasin kedua, kemudian do’a bersama-sama dan setelah membaca Yasin ketiga, kemudian do’a bersama-sama. Jika mungkin setiap kali berdoa sebanyak 10 kali : 

Allah Mengetahui Segalanya
 
Oeh:  USTADZ AHMAD DAEROBIY