Riya'
( Pamer ) Dalam Beramal
Firman Allah SWT :
يـاَيــُّهَا
الَّذِيْنَ
امَنُوْا لاَ
تُـبْطِلُوْا
صَدَقَاتِكُمْ
بِاْلمَنِّ
وَاْلاَذى
كَالَّذِيْ
يُنْفِقُ مَا
لَه رِئَآءَ
النَّاسِ
وَلاَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَاْليَوْمِ
اْلاخِرِ،
فَمَثَلُه كَـمَثَلِ
صَفْوَانٍ
عَلَـيْهِ
تُرَابٌ فَاَصَابَه
وَابِلٌ
فَتَرَكَه
صَلْدًا، لاَ
يَـقْدِرُوْنَ
عَلى شَيْئٍ
مِمَّا كَسَبُوْا،
وَ اللهُ لاَ
يَـهْدِى
اْلـقَوْمَ
اْلكـفِرِيـْنَ.
البقرة:264
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(pera-saan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya'
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[Al-Baqarah : 264]
... وَ
اَعْتَدْنـَا
لِلْكَافِرِيـْنَ
عَذَابًـا
مُّهِيْنًا.
وَ
الَّذِيـْنَ
يُنْفِقُوْنَ
اَمْوَالَهُمْ
رِئَآءَ
النَّاسِ وَ لاَ
يُؤْمـِنُوْنَ
بِاللهِ وَ
لاَ بِاْلـيَوْمِ
اْلاخِرِ، وَ
مَنْ يَّكُنِ
الشَّيْطَانُ
لَه
قَرِيـْنًا
فَسَآءَ قَرِيـْنًا.
النسآء:37-38
.... Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir
siksa yang menghinakan. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta
mereka karena riya' kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi
temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
[An-Nisaa' : 37-38]
اِنَّ
اْلمُنَافِـقِـيْنَ
يُخدِعُوْنَ
اللهَ وَ هُوَ
خَادِعُهُمْ،
وَ اِذَا قَامُوْآ
اِلىَ
الصَّلوة
قَامُوْا
كُسَالى يُرَآءُوْنَ
النَّاسَ وَ
لاَ
يَذْكُرُوْنَ
اللهَ اِلاَّ
قَـلِـيْلاً.
النسآء:142
Sesungguhnya orang-orang Munafiq itu menipu Allah dan
Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat
mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) dihadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
[An-Nisaa' : 142]
اَرَءَيـْتَ
الَّذِيْ
يُكَذِّبُ
بِالدِّيـْنِ،
فَذلِكَ
الَّذِيْ
يَدُعُّ
اْلـيَـتِـيْمَ،
وَ لاَ
يَحُضُّ عَلى
طَعَامِ
اْلمِسْكِـيْنِ،
فَوَيـْلٌ لِّلْمُصَلِّـيْنَ،
اَلــَّذِيـْنَ
هُمْ عَنْ
صَلاَتِـهِمْ
سَاهُوْنَ،
اَلــَّذِيـْنَ
هُمْ
يُرَآءُوْنَ،
وَ
يَمْنَـعُوْنَ
اْلمَاعُوْنَ.
الماعون:1-7
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ? Itulah
orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang
yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya'. Dan enggan (menolong
dengan) barang berguna. [Al-Maa'uun : 1-7]
عَنْ
اَبىِ
هُرَيـْرَةَ
رض قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُوْلَ
اللهِ ص
يَقُوْلُ:
اِنَّ
اَوَّلَ النَّاسِ
يُـقْضَى
يَوْمَ
اْلـقِيَامَةِ
عَلَـيْهِ
رَجُلٌ
اُسْتُشْهِدَ
فَأُتِيَ بِهِ
فَعَرَّفَهُ
نِـعَمَهُ
فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا
عَمِلْتَ
فِيْهَا ؟
قَالَ: قَاتَـلْـتُ
فِيـْـكَ
حَتَّى
اسْتُشْهِدْتُ،
قَالَ: كَذَبـْتَ.
وَلكِـنَّكَ
قَاتـَلــْتَ
ِلاَنْ يُـقَالَ
جَرِئٌ
فَـقَدْ
قِيـْلَ،
ثُمَّ اُمِرَ
بِهِ
فَسُحِبَ
عَلىَ
وَجْهِهِ
حَتَّى اُلـــْقِيَ
فِى النَّارِ.
وَرَجُلٌ
تَعَلَّمَ
اْلعِلْمَ
وَعَلَّمَهُ
وَ قَرَأَ
اْلـقُرْآنَ
فَأُتِيَ
بِهِ
فَعَرَّفَهُ
نِـعَمَهُ
فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا
عَمِلْـتَ
فِيْهَا ؟
قَالَ: تـَعَلَّمْتُ
اْلعِلْمَ
وَعَلَّمْتُهُ
وَ قَرَأْتُ
فـِيْكَ
اْلـقُرْآنَ،
قَالَ: كَذَبـْتَ،
وَلكِـنَّكَ
تَـعَلَّمْتَ
الْعِلْمَ
لـِـيُقَالَ
عَالِمٌ وَ
قَرَأْتَ
اْلـقُرْآنَ
لــِـيُقَالَ
هُوَ قَارِئٌ
فَـقَدْ
قِيـْلَ.
ثُمَّ اُمِرَ
بِهِ
فَسُحِبَ
عَلىَ
وَجْهِهِ
حَتَّى
أُلــْقِيَ
فىِ النَّارِ.
وَ رَجُلٌ
وَسَّعَ
اللهُ
عَلَـيْهِ وَ
اَعْطَاهُ
مِنْ اَصْنَافِ
اْلمَالِ
كُـلِّهِ،
فَأُتِيَ
بِهِ فَعَرَّفَهُ
نِـعَمَهُ
فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا
عَمِلْـتَ
فِيْهَا ؟
قَالَ: مَا
تَرَكْتُ
مِنْ سَبِيْلٍ
تُحِبُّ اَنْ
يُـنْـفَقَ
فِيْهَا اِلاَّ
اَنـــْفَـقْتُ
فِيْهَا لَكَ.
قَالَ: كَذَبـْتَ،
وَلكِـنَّكَ
فَعَلْـتَ
لـِيُقَالَ:
هُوَ جَوَادٌ
فَـقَدْ
قِيْلَ،
ثُمَّ اُمِرَ
بِهِ
فَسُحِبَ
عَلىَ
وَجْهِهِ
ثُمَّ
اُلـــْـقِيَ
فِى النَّارِ.
مسلم
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya telah mendengar
Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya yang pertama-tama akan diberi
kepu-tusan pada hari qiyamat ialah seorang yang mati syahid, lalu ia dibawa dan
dihadapkan kepada nikmatnya, maka ia mengakuinya. Allah berfir-man :
"Apakah yang kau lakukan padanya ?" Ia menjawab : "Saya telah
berjuang untuk-Mu hingga mati syahid". Allah berfirman : "Kamu
berdusta, tetapi kamu berjuang supaya disebut sebagai pahlawan dan pemberani.
Dan telah dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan
(kepada malaikat), lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka.
(Kedua) seorang yang belajar ilmu, mengajarkannya dan
membaca Al-Qur'an, lalu dihadapkan kepada nikmatnya, maka dia mengakuinya.
Allah berfirman : "Apakah yang kau lakukan padanya ?" Ia menjawab :
"Saya mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur'an hanya
untuk-Mu". Allah berfirman : "Kamu berdusta, tetapi kamu mem-pelajari
ilmu supaya disebut sebagai seorang yang alim, dan kamu membaca Al-Qur'an
supaya disebut sebagai seorang yang pandai membaca Al-Qur'an, dan telah
dikatakan orang yang demikian itu". Kemudian diperintahkan (kepada
Malaikat), lalu dia diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka.
(Ketiga) seorang hartawan yang diberi keluasan kekayaan
yang bermacam-macam oleh Allah, lalu dihadapkan kepada nikmatnya, maka dia
mengakuinya. Allah berfirman : "Apakah yang kamu lakukan pada-nya ?"
Ia menjawab : "Tidak satu jalanpun yang Engkau sukai agar jalan itu diberi
harta, melainkan sudah saya beri dengan harta itu semata-mata untuk-Mu".
Allah berfirman : "Kamu dusta, tetapi kamu berbuat yang demikian itu, agar
dikatakan sebagai orang yang derma-wan, dan telah dikatakan orang yang demikian
itu". Kemudian diperintahkan (kepada Malaikat), lalu dia diseret pada
mukanya dan dilemparkan ke neraka". [HR. Muslim]
عَنِ
ابـْنِ
عَبَّاسٍ
قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَنْ
سَمَّعَ،
سَمَّعَ
اللهُ بِهِ،
وَ مَنْ
رَاءَى،
رَاءَى اللهُ
بِهِ. مسلم
Dari Ibnu 'Abbas ia berkata : Rasulullah SAW pernah
bersabda : "Barangsiapa memperdengarkan amal kepada orang lain, maka Allah
akan memalukannya (dihari kiamat). Dan barangsiapa berbuat riya', maka Allah
akan membalas riya'nya itu" [HR. Muslim]
عَنْ
مَحْمُوْدِ
بـْنِ
لُـبَيْدٍ
اَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ ص
قَالَ:
اَخْوَفُ مَا
اَخَافُ
عَلَـيْكُمْ
اَلشِّرْكُ
اْلاَصْغَرُ.
قَالُوْا: وَمَا
الشِّرْكُ
اْلاَصْغَرُ
يـَا رَسُوْلَ
اللهِ ؟
قَالَ:
اَلرِّيـَاءُ
يَقُوْلُ اللهُ
عَزَّ
وَجَلَّ
لَهُمْ
يَـوْمَ
اْلـقِيَامَةِ
اِذَا جُزِيَ
النَّاسُ
بِأَعْمَالِهِمْ
اِذْهَبُوْا
اِلىَ
الَّذِيـْنَ
كُـنْتُمْ
تُرَاءُوْنَ
فىِ
الدُّنــْيَا
فَانْظُرُوْا
هَلْ
تَجِدُوْنَ
عِنْدَهُمْ
جَزَاءً؟
احمد
Dari Mahmud bin Lubaid, ia berkata : Sesungguhnya
Rasulullah SAW pernah bersabda : "Sesuatu yang paling aku khawatirkan atas
kamu sekalian itu adalah syirik kecil". Kemudian para shahabat bertanya :
"Apa syirik kecil itu ya Rasulullah ?" Rasulullah SAW menjawab :
"(Syirik kecil itu ialah) riya'. Besok pada hari qiyamat ketika para
manusia diberi balasan dengan amal-amal mereka, Allah 'azza wa jalla akan
berfirman kepada mereka : "Pergilah kamu sekalian kepada orang-orang yang
dahulu kamu berbuat riya' padanya ketika di dunia. Maka lihatlah olehmu
sekalian apakah kamu mendapati pahala pada mereka ?".
[HR. Ahmad, juz V : 428]
عَنْ
اَبِى هُرَيـْرَةَ
رض قَالَ:
سَمِعْتُ
رَسُوْلَ
اللهِ ص
يَـقُوْلُ:
قَالَ اللهُ
تَعَالىَ:
اَنــَا
اَغْنَى
الشُّرَكَاءِ
عَنِ
الشِّرْكِ، مَنْ
عَمِلَ
عَمَلاً
اَشْرَكَ
فِيْهِ مَعِيْ
غَيْرِيْ
تَرَكْـتُهُ
وَ شِرْكَهُ.
مسلم
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Aku adalah yang
terkaya dari semua sekutu. Barangsiapa beramal suatu amal yang mana didalamnya
ia menyekutukan Aku dengan yang lain, maka Aku tinggalkan ia pada sekutunya
itu". [HR. Muslim]
عَنِ الضَّحَّاكِ
بـْنِ قَيْسٍ
قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص:
اِنَّ اللهَ
تَبَارَكَ وَ
تَـعَالىَ
يَقُوْلُ:
اَنـَا
خَيْرُ
شَرِيْكٍ.
فَمَنْ
اَشْرَكَ
مَعِيْ
شَرِيْكًا
فَهُوَ لــِشَرِيْكِيْ.
يـَااَيـُّهَا
النَّاسُ
اَخْلِصُوْا
اَعْمَالَكُمْ.
فَاِنَّ
اللهَ تَبَارَكَ
وَ تَـعَالىَ
لاَ
يَـقْبَلُ
مِنَ
اْلاَعْمَالِ
اِلاَّ مَا
خَلَصَ لَهُ
وَلاَ
تَـقُوْلُوْا
هذِهِ ِللهِ
وَ
لـِلرَّحِمِ
فَاِنَّهَا لِلرَّحِمِ
وَ لَـيْسَ
ِللهِ
مِنْهَا شَيْئٌ
وَ لاَ
تَـقُوْلُوْا
هذِهِِللهِ
وَلــِوُجُوْهِكُمْ
فَاِنَّهَا
لِوُجُوْهِكُمْ
وَ لَـيْسَ
ِللهِ
مِنْهَا
شَيْئٌ.
البزار و
البيهقى
Dari Adl-Dlohhak bin Qais, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda : Sesungguhnya Allah yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi berfirman :
"Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barangsiapa mengambil sekutu disamping
Aku, maka amalnya itu untuk sekutu-Ku". (Rasulullah SAW bersabda )
"Wahai para manusia berbuatlah ikhlas pada amal-amal kalian, karena Allah
Yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi tidak mau menerima amal-amal, kecuali amal
yang ikhlas untuk-Nya. Dan janganlah kalian mengatakan : "Ini untuk Allah
dan untuk sanak saudara". (Maka kalau begitu) amal itu untuk sanak saudara
dan bukan untuk Allah sedikitpun. Dan jangan mengatakan : "Ini untuk Allah
dan untuk kalian (para manusia)". (Kalau begitu), maka amal itu untuk kalian
(para manusia) dan bukan untuk Allah sedikitpun".
[HR. Al-Bazzar dan Baihaqi]
عَنْ
اَبِى
اُمَامَةَ
قَالَ: جَاءَ
رَجُلٌ اِلىَ
رَسُوْلِ
اللهِ ص
فَقَالَ:
اَرَأَيـْتَ
رَجُلاً
غَزَا
يَلْـتَمِسُ
اْلاَجْرَ وَ الذِّكْرَ،
مَا لَهُ ؟
فَـقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ
ص: لاَ شَيْئٌ
لَهُ. فَاَعَادَهَا
ثَلاَثَ
مِرَارٍ. وَ
يَـقُوْلُ
رَسُوْلُ
اللهِ ص: لاَ
شَيْئٌ لَهُ.
ثُمَّ قَالَ:
اِنَّ اللهَ
عَزَّ
وَجَلَّ لاَ
يَـقْبَلُ
مِنَ
اْلعَمَلِ
اِلاَّ مَا
كَانَ لَهُ خَالِصًا
وَابـْتُـغِيَ
لَهُ. ابو
داود و النسائى
باسناد جيد
Dari Abu Umamah, ia berkata : Seorang laki-laki datang
kepada Rasulullah SAW lalu bertanya : "Bagaimanakah pendapat engkau
apa-bila ada seorang laki-laki berperang untuk mencari pahala dan nama ? Lalu
apa yang ia dapat ?" Maka Rasulullah SAW bersabda : "Ia tidak mendapatkan
apa-apa". Orang itu mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, dan
Rasulullah SAW menjawab : "Ia tidak mendapatkan apa-apa". Kemudian
beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah 'Azza wa jalla tidak mau menerima
amal kecuali amal yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan mencari
keridlaan-Nya". [HR. Abu Dawud dan Nasai dengan
sanad yang baik]
عَنْ
اَبِى
هُرَيـْرَةَ
رض قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَنْ
تَعَلَّمَ
عِلْمًا مِمَّا
يُبْتَغَى
بِهِ وَجْهُ
اللهِ عَزَّ
وَ جَلَّ لاَ
يَـتَعَلَّمُهُ
اِلاَّ
لِيُصِيْبَ
بِهِ عَرَضًا مِنَ
الدُّنْيَا
لَمْ يَجِدْ
عَرْفَ اْلجَنَّةِ
يَـوْمَ
اْلـقِيَامَةِ،
يَعْنِى رِيْحَهَا.
ابو داود
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah
bersabda : "Barangsiapa yang belajar ilmu yang seharusnya ditujukan untuk
mencari ridla Allah 'Azza wa jalla, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya melainkan
untuk mencari harta benda dunia, maka dihari kiamat ia tidak akan mendapatkan
bau surga (yakni harumnya)". [HR. Abu Dawud]
عَنْ
اَبِى ذَرٍّ
رض قَالَ:
قـِيْلَ
لِرَسُوْلِ
اللهِ ص:
اَرَأَيـْتَ
الرَّجُلَ
يَعْمَلُ
اْلعَمَلَ
مِنَ
اْلخَيْرِ وَ
يَحْمَدُهُ
النَّاسُ
عَلَـيْهِ ؟
قَالَ: تِلْكَ
عَاجِلُ
بُشْرَى
اْلمُؤْمـِنِ.
مسلم
Dari Abu Dzarr RA. ia berkata : Rasulullah SAW pernah
ditanya : "Bagaimanakah kalau seseorang beramal kebaikan (karena Allah)
lalu dipuji orang ?" Jawab Rasulullah SAW : "(Itu bukan riya'),
tetapi itu sebagai pendahuluan berita gembira bagi seorang Mukmin".
[HR.
Muslim]