Duduk At-Tahiyyat
Akhir :
Duduk At-Tahiyyat akhir yaitu duduk dengan meletakkan pantat pada tempat duduknya dengan memasukkan kaki kiri di bawah kaki kanan yang ditegakkan pada ujung jari-jarinya, lalu tangan kanan diatas paha kanan dengan menggenggam jari-jarinya, kecuali jari telunjuk yang dikeluarkan menunjuk ke qiblat sebagai isyarat dan jari tengah bertemu dengan ibu jari. Adapun tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dan ujung jari-jarinya menyentuh lutut. Dan duduk beginilah yang biasa disebut dengan duduk Tawarruk.
عَنْ
اَبِى
حُمَيْدٍ
اَنَّهُ
قَالَ وَهُوَ فِى
نَـفَرٍ مِنْ
اَصْحَابِ
رَسُوْلِ
اللهِ ص.
كُنْتُ
اَحْفَظَكُمْ
لِصَلاَةِ
رَسُوْلِ
اللهِ ص.
رَأَيــْتُهُ
اِذَا
كَبَّرَ جَعَلَ
يَدَيـْهِ
حِذَاءَ
مَنْكِبَيْهِ،
.....، فَاِذَا
جَلَسَ فِى
الرَّكْعَةِ
اْلاَخِيْرَةِ
قَدَّمَ
رِجْلَهُ
اْلـيُسْرَى
وَنَصَبَ
اْلاُخْرَى
وَقَعَدَ
عَلَى مَقْعَدَتِهِ.
البخارى.
Dari Abu Humaid, dan pada waktu itu dia
berada dalam satu rombongan dari shahabat-shahabat Rasulullah SAW ia berkata :
"Saya adalah yang paling hafal shalatnya Rasulullah SAW diantara kamu
sekalian, saya melihat Nabi SAW apabila bertakbir menjadikan kedua tangannya
sejajar dengan dua bahunya, ...... Dan apabila duduk pada raka'at yang akhir
(duduk At-Tahiyyat Akhir) beliau menjulurkan kakinya yang kiri dan menegakkan
yang lain (kakinya yang kanan) dan beliau duduk pada tempat duduk beliau".
[HR. Bukhari, Naiulul Author II : 306]
Keterangan :
Di dalam duduk
At-Tahiyyat Akhir, kita membaca bacaan Tasyahud, Shalawat dan do'a, setelah itu
mengucapkan Salam, dengan demikian shalat itu telah selesai.
Adapun bacaan Tasyahud sudah
diterangkan pada brosur yang lalu, se-dang mengenai bacaan shalawat dan do'a,
penjelasannya sebagai berikut :
عَنْ
اَبِى
مَسْعُوْدٍ
اَلاَنـْصَارِىِّ
قَالَ:
اَتـَانَا
رَسُوْلُ
اللهِ ص وَ
نَحْنُ فِى
مَجْلِسِ
سَعْدِ بْنِ
عُـبَادَةَ،
فَقَالَ لَهُ
بَشِيْرُ
بْنُ سَعْدٍ:
اَمَرَنَا
اللهُ
تَعَالَى
اَنْ
نُصَلِّيُ
عَلَـيْكَ
يَا رَسُوْلَ
اللهِ !
فَكَيْفَ
نُصَلِّى
عَلَـيْكَ؟
قَالَ:
فَسَكَتَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص
حَتَّى
تَمَنَّـيْنَا
اَنـَّهُ
لَمْ
يَسْأَلْهُ،
ثُمَّ قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص:
قُوْلُوْا:
اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ،
كَمَا
صَلَّـيْتَ
عَلَى آلِ
اِبـْرَاهِيْمَ.
وَ بَارِكْ
عَلَى
مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ،
كَمَا
بَارَكْتَ
عَلَى آلِ
اِبـْرَاهِيْمَ،
فِى
اْلعَالَمِيْنَ
اِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. وَ
السَّلاَمُ
كَمَا قَدْ
عَلِمْتُمْ.
مسلم
Dari Abu Mas'ud Al-Anshari, ia berkata : Rasulullah SAW
pernah datang kepada kami, yang pada waktu itu kami berada di majlisnya Sa'ad
bin 'Ubadah. Basyir bin Sa'ad lalu bertanya kepada beliau : "Ya
Rasulullah, Allah Ta'ala telah memerintahkan kepada kami supaya membaca
shalawat kepadamu, lalu bagaimana caranya kami membaca shalawat kepadamu
?" (Abu Mas'ud) berkata : "Maka Rasulullah SAW diam, sehingga kami
menginginkan bahwa dia tidak menanyakannya. Kemudian Rasulullah SAW menjawab :
"Ucapkanlah Alloohumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad,
kamaa shollaita 'alaa aali ibroohiim, wa baarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali
Muhammad kamaa baarokta 'alaa aali imbroohiim. Fil 'aalamiina innaka
hamiidum-majiid. (Ya Allah, berilah shalawat kepada Nabi Muhammad dan
kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada
keluarga Nabi Ibrahim. Dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada
keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada keluarga
Nabi Ibrahim. Di dalam semesta alam ini, sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Terpuji lagi Maha Mulia)". Sedangkan (bacaan) salam sebagaimana yang telah
kalian ketahui. [HR. Muslim I : 305]
عَنِ
اْلحَكَمِ
قَالَ:
سَمِعْتُ
ابـْنَ اَبِى
لَـيْلَى
قَالَ:
لَـقِيَنـِى
كَعْبُ بـْنُ
عُجْرَةَ
فَقَالَ:
اَلاَ
اُهْدِى لَكَ
هَدِيـَّةً؟
خَرَجَ
عَلَـيْنَا
رَسُوْلُ
اللهِ ص،
فَقُلْـنَا:
قَدْعَرَفْـنَا
كَيْفَ
نُسَلِّمُ
عَلَـيْكَ.
فَكَيْفَ
نُصَلِّى
عَلَـيْكَ؟
قَالَ:
قُوْلُوْا: اَللّهُمَّ
صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا
صَلَّـيْتَ
عَلَى آلِ اِبــْرَاهِيْمَ،
اِنـَّكَ
حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ،
اَللّهُمَّ
بـَارِكْ
عَلَى
مُحَمَّدٍوَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا
بَارَكْتَ
عَلَى آلِ
اِبــْرَاهِيْمَ
اِنـَّكَ
حَمِيْدٌ
مَّجِيْدٌ.
مسلم
Dari Al-Hakam, ia berkata : Saya
mendengar Ibnu Abu Laila mengatakan : Ka'ab bin 'Ujroh pernah bertemu saya,
lalu berkata : Maukah kamu saya beri hadiah ? Rasulullah SAW pernah datang kepada kami. Lalu kami berkata :
"(Ya Rasulullah), kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam
kepadamu. Lalu bagaimana caranya kami mengucapkan shalawat kepadamu ?"
Beliau SAW menjawab : "Ucapkanlah Alloohumma sholli 'alaa Muhammad wa
'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa aali Ibroohiim innaka hamiidum majid.
Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa
aali Ibroohiim innaka hamiidum majiid". (Ya Allah, berilah shalawat
kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberi shalawat kepada keluarga Nabi Ibrahim. Sesunguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Mulia. Ya Allah berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada
keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia). [HR. Muslim I : 305]
Di samping itu
masih ada lafadh-lafadh shalawat yang lain yang tidak disebutkan disini.
Membaca Doa :
عَنْ
اَبِى هُرَ يْرَةَ
قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص:
اِذَا فَرَغَ
اَحَدُكُمْ
مِّنَ
الـتَّشَهُّدِ
اْلاَخِيْرِ
فَلْـيَتَعَوَّذْ
بِاللهِ مِنْ اَرْبَعٍ:
مِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ،
وَمِنْ عَذَابِ
اْلـقَبْرِ،
وَمِنْ
فِـتْنَةِ
اْلمَحْيَا
وَاْلمَمَاتِ،
وَمِنْ شَرِّ
اْلمَسِيْحِ
الدَّجَّالِ.
الجماعة الا
البخارى و
الترمذى
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah
bersabda : "Apabila salah seorang di antara kalian selesai membaca
Tasyahud Akhir, maka hendaklah mohon perlindungan kepada Allah dari empat macam
: Yaitu dari siksa jahannam, dari siksa kubur, dan fitnah hidup dan mati dan
dari kejahatan masiihid dajjaal (perusak yang menghabis-kan kebaikan)".
[HR. Jama'ah, kacuali Bukhari dan Tirmidzi, Nailul Author II : 326]
عَنْ
اَبِى هُرَ
يْرَةَ رض
قَالَ: كَانَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص يَدْعُوْ:
اَللّهُمَّ
اِنـِّى
اَعُوْذُ بِكَ
مِنْ عَذَابِ
اْلـقَـبْرِ
وَمِنْ عَذَابِ
الـنَّـارِ،
وَمِنْ
فِـتْنَةِ
اْلمَحْيَا
وَ
اْلمَمَاتِ،
وَمِنْ
فِـتْنَةِ
اْلمَسِيْحِ
الدَّجَّالِ.
البخارى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : "Adalah
Rasulullah SAW berdo'a (di dalam shalatnya) Alloohumma innii a'uudzu bika
min 'adzaabil qobri wa min 'adzaabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat,
wa min fitnatil masiihid dajjaal. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari siksa qubur, dari siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati dan
dari fitnah masiihid dajjaal (perusak yang menghabiskan kebaikan)".
[HR. Bukhari II : 103]
اِنَّ
عَائِشَةَ
زَوْجَ
النَّبِيِّ ص
اَخَبْرَتْهُ
: اَنَّ
النَّبِيَّ ص
كَانَ يَدْعُوْ
فِى
الصَّلاَةِ:
اَللّهُمَّ
اِنــِّى اَعُوْذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ
اْلـقَبْرِ،
وَ اَعُوْذُ
بِكَ مِنْ فِـتْـنَةِ
اْلمَسِيْحِ
الدَّجَّالِ،
وَ اَعُوْذُ
بِكَ مِنْ
فِـتْنَةِ
اْلمَحْيَا
وَ اْلمَمَاتِ.
اَللّهُمَّ
اِنــِّى
اَعُوْذُ
بِكَ مِنَ
اْلمَأْثـَمِ
وَ
اْلمَغْرَمِ.
قَالَتْ:
فَقَالَ لَهُ
قَائِلٌ: مَا
اَكْثَرَ مَا
تَسْتَعِيْذُ
مِنَ
اْلمَغْرَمِ
يـَا
رَسُوْلَ اللهِ
؟ فَقَالَ:
اِنَّ
الرَّجُلَ
اِذَا غَرِمَ حَدَّثَ
فَكَذَبَ
وَوَعَدَ
فَأَخْلَفَ.
مسلم
Sesungguhnya 'Aisyah isteri Nabi SAW
mengkhabarkan kepadanya ('Urwah bin Zubair), bahwasanya Nabi SAW biasa berdo'a
di dalam shalat Alloohummaa innii a'uudzu bika min 'adzaabil qobri wa
a'uudzu bika min fitnatil masiihid dajjaal. Wa a'uudzu bika min fitnatil mahyaa
wal mamaat. Alloohumma innii a'uudzu bika minal ma'tsami wal maghromi. (Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa qubur, aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah, masiihid dajjaal dan aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
dosa dan hutang)". 'Aisyah berkata : Lalu ada
seorang yang bertanya kepada beliau : "Alangkah banyaknya engkau mohon
perlindungan dari hutang, ya Rasulullah !" Rasulullah SAW menjawab :
"Sesungguhnya orang itu apabila berhutang (bisa menyebabkan) dia berbicara
lalu berdusta dan berjanji lalu menyelisihi". [HR. Muslim I : 412]
Di samping itu
masih ada lagi lafadh doa yang lain yang tidak disebut-kan disini.
Salam :
Setelah selesai
berdo'a, kita akhiri 'ibadah shalat kita dengan mengucap SALAM dua kali. Yakni palingkan
kepala ke sebelah kanan lebih dahulu sehingga wajah memandang lurus ke sebelah
kanan, seraya mengucap salam "Assalaamu 'alaikum wa rohmatullooh".
Kemudian palingkan kepala ke kiri
sehingga wajah lurus memandang ke sebelah kiri, dengan mengucap salam seperti
tersebut di atas.
قَالَتْ
عَائِشَةُ :
كَانَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص يَسْتَفْـتِحُ
الصَّلاَةَ
بِالـتَّكْبِـيْرِ
... وَ كَانَ
يَخـْتِمُ
الصَّلاَةَ
بِالـتَّسْلِـيْمِ.
مسلم
Telah berkata 'Aisyah : "Adalah Rasulullah SAW
memulai shalat dengan takbir ... dan adalah beliau menyudahi shalat dengan
salam".
[HR. Muslim]
قَالَ
ابـْنُ
مَسْعُوْدٍ:
كَانَ
النَّبِيُّ ص
يُسَلِّمُ
عَنْ
يَمِـيْنِهِ
وَعَنْ يَسَارِهِ:
اَلسَّلاَمُ
عَلَـيْكُمْ
وَ رَحْمَةُ
اللهِ،
حَتَّى يُرَى
بَيَاضُ
خَدِّهِ. الخمسة
Telah berkata Ibnu Mas'ud : "Adalah Nabi SAW
mengucap salam ke arah kanannya, dan ke arah kirinya : Assalaamu 'alaikum wa
rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah mencurahkan kesejahteraan atas kalian
dan begitu pula rahmat-Nya) sehingga kelihatan putih pipinya".
[HR.
Al-Khomsah]
عَنْ وَائِلِ
بـْنِ حُجْرٍ
قَالَ:
صَلَّـيْتُ
مَعَ
رَسُوْلِ
اللهِ ص :
فَكَانَ
يُسَلِّمُ
عَنْ يَمِيْـنِهِ
اَلسَّلاَمُ
عَلَـيْكُمْ
وَرَحْمَةُ
اللهِ وَ
بَرَكَاتُهُ.
وَعَنْ شِمَالِهِ
اَلسَّلاَمُ
عَلَـيْكُمْ
وَ رَحْمَةُ
اللهِ. ابو
داود
Dari Waail bin Hujr, ia berkata :
"Saya shalat bersama Rasulullah SAW maka beliau memberi salam kesebelah
kanan dengan mengucap : Assalaamu 'alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh
(Mudah-mudahan Allah mencurahkan kesejahteraan atas kalian dan begitu pula
rahmat dan berkah-Nya), dan kesebelah kiri dengan mengucapkan : Assalaamu
'alaikum wa rohmatullooh. (Mudah-mudahan Allah mencurahkan kesejahteraan
atas kalian dan begitu pula rahmat-Nya)". [HR. Abu Dawud]
Ringkasan :
Cara
Mengerjakan Shalat :
1. Qiyam : Berdiri menghadap
qiblat.
2. Takbirotul ihrom (Takbir
untuk memulai shalat)
3. Membaca Do'a Iftitah (cukup
memilih salahsatu saja dari beberapa macam do'a Iftitah yang ada).
4. Membaca Ta'awudz.
5. Membaca Basmalah.
6. Membaca Al-Fatihah.
7. Mengucap Aamiin.
8. Membaca salah satu surat
Al-Qur'an atau boleh juga dengan membaca beberapa ayat saja.
9. Ruku'.
10. Membaca tasbih ruku' (cukup memilih salah
satu bacaan yang disebutkan).
11. Bangun dari ruku (i'tidal), sambil
mengucap sami'alloohu liman hamidah.
12. Berdiri tegak dengan membaca bacaan
i'tidal (pilih satu saja).
13. Sujud.
14. Membaca tasbih sujud (cukup memilih salah
satu bacaan yang disebutkan).
15. Bangun dari sujud yang pertama.
16. Kemudian duduk, dan membaca do'a.
17. Sujud yang kedua.
18. Membaca tasbih sujud.
19. Bangun untuk raka'at yang kedua.
[Cara-cara
serta bacaan-bacaan pada rakaat kedua, sama dengan pada raka'at pertama].
20. Duduk At-Tahiyyat.
[Apabila
shalat yang dilakukannya shalat yang tiga raka'at/empat raka'at, maka setelah raka'at
kedua selesai diteruskan duduk at-Tahiyyat awwal. Tetapi apabila shalat yang
dilakukannya hanya dua rakaat maka langsung duduk at-Tahiyyat akhir].
21. Membaca Tasyahud.
(Cukup
memilih salah satu bacaan tasyahud yang ada).
22. Setelah selesai membaca tasyahud,
diteruskan dengan membaca shalawat (bacaan shalawat juga pilih salah satu
saja).
23. Membaca do'a.
24. Salam,
yakni sebagai penutup/akhir dari pada shalat.
Keterangan :
Apabila shalat
yang dilakukan mempuyai dua at-Tahiyyat (seperti Maghrib, 'Isyak, Dluhur dan
'Ashar) maka setelah at-Tahiyyat awwal kemudian berdiri dengan mengangkat
tangan sambil membaca takbir untuk rakaat yang ketiga. Dan seterusnya sama
dengan rakaat pertama dan kedua.
Kemudian setelah sampai pada
at-Tahiyyat akhir, diteruskan dengan membaca shalawat serta do'a, dan yang
terakhir salam.