Histats

Arsip Blog

Entri Populer

Hak cipta. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Amalan yang pertama kali di hisab adalah Shalat, Kenapa...?

Amalan yang pertama kali di hisab adalah Shalat, Kenapa...?

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al 'Ankabuut:45)



اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (٤٥
 
Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

 إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” 

Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (HR. Ath-Thabarani)


Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi)

Dimasa yang serba kacau dan lebih dari Jahiliyah kalau boleh admin katakan (apa alasannya ...? baca disini ) masih ada sebagian dari umat Islam menganggap sholat hanya semata-mata sebagai suatu ritualitas dalam agama yang amalnya akan bermanfaat kelak dihari kiamat selaku penolong dalam menghadapi siksaan Allah. Padahal pendapat yang demikian ini tidak sepenuhnya dapat dibenarkan, sebab manusia ini memiliki dua kehidupan yang seimbang; yaitu kehidupan masa sekarang atau alam duniawi dan kehidupan masa yang akan datang atau alam akhirat. Shalat Lima Waktu adalah shalat fardhu (shalat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari. Hukum shalat ini adalah Fardhu 'Ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa.

Banyak umat Islam yang belum mampu merasakan lezatnya beribadah sholat kepada Allah, dan banyak pula umat Islam yang masing sering meninggalkan melaksanakan sholat wajib 5 waktu, dan bahkan masih banyak sekali orang yang mengaku beragama Islam tapi tidak peduli dengan masalah kewajiban mengerjakan sholat. Padahal begitu besar manfaat dan pahala sholat bagi seorang umat manusia. 

Siapa yang tidak tahu Rukun Islam ada 5 bahkan semenjak kita baru belajar untuk bicara pun orang tua kita sudah mengajarkan bahwasanya Rukun Islam yakni 1. Syahadat, 2. Sholat 3. Puasa 4 zakat 5. Ibadah Haji.


1. Rukun Islam yang pertama adalah beritikad dan berikrar dengan mengucapkan dua kalimah syahadat (termasuk dalam rukun sholat 5 waktu) dibaca setiap kali duduk tahiyat dalam tiap tiap sholat 5 waktu.
Paradigma yang ada di masyarakat muslim sebagaian beranggapan bahwa 2 kalimah syahadat adalah syarat mutlak yang harus di ikrarkan pertama kali masuk islam, suatu pandangan yang agak dangkal karena sebenarnya 2 kalimah syahadat bukan sekedar ikrar yang di ucapkan ketika seseorang pertama kali masuk islam akan tetapi 2 kalimah syahadat, wajib di baca, di ikrarkan sedikitnya 9 kali / 14 Kali dalam sehari
baca selengkapnya disini atau clik disini
2. Rukun Islam yang kedua adalah sholat
perintah untuk menjalankan sholat disebutkan berkali kali dalam al qur’an diantaranya adalah Firman Allah SWT dalam surat Al Israa' ayat 78:

أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (٧٨)

“dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

Akan tetapi perlu diketahui shalat juga diperintahkan kepada Nabi Isa AS, padahal seperti kita ketahui bersama bahwasanya Shalat lima waktu hanya di berikan kepada Nabi Muhammad SAW pada waktu Isra’ dan Mi’raj. Lalu apa maksud shalat dalam rukun islam yang kedua ….??

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (٣٠)

“berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (٣١)

“ dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup” 

Baca selengkapnya tentang sholat disini
3. Rukun islam yang ketiga adalah zakat.
Secara harfiah zakat berarti "tumbuh", "berkembang", "menyucikan", atau "membersihkan". Sedangkan secara terminologi syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.
Dosa dan kemaksiatan yang dilakukan manusia laksana hama pada tumbuhan. Demikian hal nya penyakit hati seperti hasud, sombong, congkak, merendahkan manusia, bodoh, besar kepala, keras hati menjadi penghambat berkembangnya hati. Bahkan terkadang sampai mematikan hati seperti halnya hama yang menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan mematikannya. Maka, agar hati itu menjadi baik dan agar hati berkembang ke arah kebaikan dan kesempurnaan maka hati itu harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala penyakit dan kotorannya dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah, menjauhi kemaksiatan dan yang dilarang Allah dan banyak bertaubat kepada-Nya.
Allah SWT berfirman, :

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا(9)
“Sungguh beruntung orang yang mensucikan hatinya.” (Asy-Syams:9)
فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى(18)
“Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri?” (An –Naazi’at: 18)

بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ
“tetapi Allah yang membersihkan/mensucikan siapa yang Dia kehendaki.” (An-Nisa”49)

Zakat pada ayat ini adalah amalan ketaatan kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir)

Zakat hati adalah beribadah kepada Allah SWT, sholat 5 waktu adalah zakat hati yang bisa mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana Firman Allah SWT :

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (٤٥)

“ bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS Al 'Ankabuut : 45)

Ketinggian ruh-ruh manusia di akherat telah dapat terasakan sebelum manusia sampai kesana, seberapa kecintaannya kepada Allah untuk selalu bertasbih dan mengagungkan Allah dan ta’at kepada segala perintah Allah atau menjauhi segala larangan Allah merupakan tanda bukti kedudukan ruh-ruh manusia disisi Allah. Manusia bukan sekedar tanah yang berfikir dan berperasaan, tidak saja tanah yang selalu ingin bernikmat-nikmat dan berlezat-lezat dengan memperturutkan hawa nafsu, namun didalamnya ada ruh-ruh yang sangat membutuhkan sesuatu yang amat dibutuhkan, yaitu untuk selalu bertasbih menggungkan Allah. Dan kemuliannya itu ada tanda-tandanya, bukan tahta, bukan harta atau kelebihan-kelebihan yang lain, namun seberapa besarkah cintanya untuk selalu bertasbih dan mengagungkan Allah, pencipta seluruh Alam. Allah sangat mencintai orang-orang yang beriman dan selalu berbuat amal sholih.

Firman Allah SWT :
وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَإِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَى حِمْلِهَا لا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى إِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَمَنْ تَزَكَّى فَإِنَّمَا يَتَزَكَّى لِنَفْسِهِ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ (١٨)

“ dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu Tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat Nya dan mereka mendirikan shalat. dan Barangsiapa yang mensucikan dirinya, Sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. dan kepada Allahlah kembali(mu).” (QS Faathir :18)

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa sanya setiap orang memikul dosanya sendiri – sendiri, tidak bisa memikul dosa orang lain maupun kerabatnya. Dan amal ibadah yang dapat mensucikan kita dari dosa dosa adalah dengan sholat.